PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA DI PAUD MIFTAHUL ILMI DESA TEBING LINGGAHARA TAHUN PELAJARAN 2020-2021
Keywords:
Keywords — Kemampuan Bercerita Anak, Metode KaryawisataAbstract
Abstract—Abstak
Penulis adalah Nurjaidah Mahasiswa Prodi
Pendidikan Islam Anbak Usia Dini – STITA
Labuhnabatu, Judul Karya Tulis adalah Peningkatan
Kemampuan Bercerita Anak Melalui Metode
Karyawisata di PAUD Miftahul Ilmi Desa Tebing
Linggahara Tahun Pelajaran 2020-2021
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa peneliti
menemukan sebagian besar anak belum bisa
mengutarakan pendapat, ide-ide, isi pikiran, maupun
perasaan secara langsung dengan baik. Penggunaan kata
maupun penyampaian bahasa pada saat anak bercerita
sungguh masih diperlukan tindakan perbaikan. Selain
itu, pada saat peneliti melakukan pengamatan
prapenelitian menunjukkan bahwa anak masih harus
dibimbing untuk dapat bercerita di depan kelas, anak
masih kurang tertarik saat kegiatan bercerita, dan anak
tidak mempunyai keberanian untuk bercerita.
Jenis penelitian yang digunakan adalah tindakan
kelas (classroom action research). Desain penelitian
tindakan kelas pada penelitian ini menerapkan model
spiral dari Kemmis dan Taggart, yang terdiri dari
beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran,
berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan pada
siklus sebelumnya. “Indikator capaian penelitian dapat
dinyatakan berhasil apabila presentase nilai rata-rata
kemampuan bercerita anak termasuk kriteria baik telah
mencapai 76%.” “Tehnikpengumpulan data
menggunakanobservasi, wawancara, dan dokumentasi.”
“Analisis data menggunakandata kualitatif diperoleh
dari penggunaan lembar observasi aktivitas anak selama
proses pembelajaran berlangsung.” “Analisis data
kuantitatif dipergunakan untuk menentukan hasil yang
diperoleh berdasarkan tehnik skoring.”
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan bercerita melalui metode
karyawisata dapat meningkatkan kemampuan bercerita
anak kelompok A1 PAUD Miftahul Ilmi di Tebing
Linggahara.” “Hal tersebut dibuktikan dengan melihat
peningkatan rata-rata kemampuan bercerita anak pada
taraf pratindakan sebesar 54,16%, kemudian pada
tindakaan Siklus 1 meningkat menjadi 65,83%, dan pada
Siklus II meningkat lagi menjadi 79,58%.”
Keywords — Kemampuan Bercerita Anak, Metode
Karyawisata